Thursday, July 16, 2015

Tips Singkat Cara Memelihara Kelinci Hias Jenis Angora


Sebenarnya cara memelihara atau faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan kelinci anggora sama dengan cara merawat kelinci hias jenis lainnya, faktor yang penting tentunya terkait dengan bibit, kandang, pakan dan kesehatan kelinci.

Berikut ini Cara Budidaya Ternak Kelinci Hias Jenis Anggora 

Memilih Indukan Yang Bagus
Calon indukan tersebut sanggup anda dapatkan dengan membelinya di peternak kelinci anggora. Pilihlah calon indukan kelinci anggora yang mempunyai produktivitas tinggi dan tentunya sehat. Kelinci yang sehat mempunyai ciri-ciri : kelinci mempunyai mata yang tampak bersinar dan selaput matanya higienis tidak ada kotoran (jangan pilih kelinci yang mempunyai mata lengket, berair dan lembap lantaran itu mendakan kelinci tersebut sakit),serta mempunyai punggung tidak terlalu kurus dan tampak berisi.

Kandang Kelinci Anggora
Untuk ukuran sangkar ternak kelinci anggora, anda sanggup menyesuaikan dengan impian anda dan jumlah kelinci yang akan anda ternakan. Namun sebaiknya sangkar untuk ternak kelinci anggora ini mempunyai ukuran yang luas atau lapang semoga kelinci anggora lebih leluasa untuk bergerak, mempunyai sirkulasi udara yang baik dan juga terlindung dari matahari dan juga hujan. Lokasi pembuatan sangkar sebaiknya steril dari pemangsa atau jauh dari keramaian.

Lakukan perawatan terhadap kandang, perhatikan kebersihan kandang. Lakukan pencucian sangkar setiap hari semoga kebersihan tetap terjaga dan juga kelinci anggora yang diternakan tidak gampang terjangkit penyakit dan bulu kelinci anggora tersebut tetap terjaga kualitasnya.

Pakan Angora
Pakan yang diberikan untuk kelinci anggora sebaiknya pakan berupa sayuran namun tidak bergetah menyerupai kangkung, wortel, rumput lapang atau yang lainnya yang penting bukan pakan yang terlalu banyak mengandung air menyerupai sawi putih. Pakan yang diberikan sebaiknya dalam keadaan layu. Selain sayuran, kelinci anggora juga sanggup diberi pakan berupa ubi jalar, pelet, atau pakan lainnya yang penting pakan tersebut memenuhi kebutuhan nutrisi kelinci anggora.

Tips Merawat Kelinci Hias Untuk Pemula:
  • Jangan membeli kelinci anakan di belum dewasa 2 bulan. Itu akan mengakibatkan kelinci gampang mati lantaran kekebalan tubuhnya rentan.
  • Kelinci di petshop atau pinggir jalan sering dikatakan umur 1 bulan, bahkan ada yang bilang 2 bulan. Kita tidak tahu betul akan hal itu alasannya yaitu kita tidak mendapatkan kalender kelahiran. Para pedagang sering berbohong dengan menyampaikan kelinci umur 1 bulan, padahal kecil-kecil, biasanya gres umur 20-25 hari. Kalau 2 bulan saja tidak diperbolehkan dibeli, maka 1 bulan terang lebih gawat.
  • Kelinci di belum dewasa 3 bulan sangat rawan dibawa pergi jauh melewati 100 km perjalanan.
  • Jangan percaya kelinci dihentikan dikasih air minum. Semua makhluk hidup butuh air minum, terlebih kelinci anakan yang gres saja dipisahkan dari induknya.
  • Jangan percaya bahwa kelinci kebutuhan air minumnya cukup dari rumput, alasannya yaitu rumput layu kadar airnya sangat minim sementara kebutuhan untuk melancarkan pencernaan dengan air dan kebutuhan kencing sangat banyak. Air putih matang atau mentah sangat diperlukan kelinci.
  • Kangkung bukan pakan terbaik. Setiap pohon berjenis berbambu berpotensi menyimpan gas. Jangan terkecoh pada kesukaan kelinci. Kelinci suka kangkung lantaran lapar dan tidak ada pakan lain. Kalau sudah lapar apapun jadi.
  • Kangkung dan kubis menyimpan potensi gas yang tinggi dan mengakibatkan air kencing anyir (amoniak).
  • Jangan percaya bahwa trend hujan banyak mengakibatkan kematian. Bukan soal trend hujannya, tetapi kelembabab dan kebersihan yang jadi masalah. Kalau sanggup ditangani secara baik dijamin tidak akan banyak kematian.
  • Pakan kelinci yaitu rumput. Anak kelinci di bawah 3 bulan lebih cocok rumput ketimbang pelet. Pemberian pelet (atau pakan padat lain) menyerupai ampas tahu atau bekatul boleh tetapi hanya sedikit. Baru sehabis umur 2,5 bulan boleh lebih banyak (sekitar 50 gram) sedang kelinci di atas 3 bulan sanggup 100gram per hari. Kelinci anak lebih cocok rumput lantaran sistem pencernaannya masih labil. Kalau banyak pelet jadi berat, terlebih kalau tidak diberi air minum.
  • Penyebab kudis/budugen hanya satu sebab, yakni lantaran sangkar jorok. Kuku kelinci yang sering menginjak kotoran biasanya menularkan penyakit kudis itu ke telinga. Solusi kebersihan sebagai syarat mutlak. Kaki/kuku kelinci perlu dibersihkan dengan air hangat supaya kuman/kutu pada mati. Kalau perlu dipotong kukunya biar lebih aman.
  • Wortel (bersih) sangat baik bagi Kelinci Anakan maupun kelinci dewasa. Gizi wortel tinggi sehingga anakan kelinci pun sangat perlu memakan wortel. Hindari wortel kotor dan busuk alasannya yaitu sanggup jadi penyakit pencernaan.
  • Jangan percaya bahwa kelinci anakan sanggup dibawa pergi jauh. Itu akan menciptakan celaka alasannya yaitu kelinci anakan di bawah 2 bulan masih sangat rawan stres. Stres mengakibatkan pencernaan terganggu, terlebih kalau kurang air minum dan kurang serat (rumput).
  • Jangan percaya air menciptakan kelinci mati. Bukan airnya yang menciptakan mati, melainkan lantaran penyakit. Penyakit kelinci yang ditimbulkan oleh bateri, protozoa atau basil sanggup muncul dari mana saja. Termasuk air. Pastikan air itu bersih. Kalau kena kotoran segera ganti yang bersih.
  • Jangan percaya setiap jenis kelinci yang dijual umum itu keturunan ras murni. Kita tidak tahu soal kawin silang. Pada umur 1 bulan kelinci sanggup jadi nampak murni, tetapi pada pintar balig cukup akal kelak jenisnya jadi aneh-aneh. Biasanya sudah terjadi perkawinan silang. Kalau mau sanggup bibit yang baik sesuai impian mesti melihat induknya langsung.
  • Jangan membawa kelinci di perjalanan dengan kardus alasannya yaitu kardus mengakibatkan panas dan sumpek. Banyak tragedi kelinci pada mati. Kalaupun hidup hanya beberapa hari selanjutnya mati lantaran imbas banyak hal, menyerupai stress dipisah dari induk, perjalanan jauh, kekurangan cairan tubuh (kekurangan air) atau stres lantaran kepadatan kelinci.

No comments:

Post a Comment