Thursday, July 16, 2015

Cara Menghilangkan Kandungan Formalin Pada Materi Makanan

Tips Singkat Cara Mengurangi Kandungan Formalin Pada Bahan Makanan Tertentu Hingga Aman Dikonsumsi
Alasan Mengapa Formalin Tidak Boleh Digunakan Sebagai Bahan Pengawet Makanan. Dimasyarakat umum yang awam perihal formalin dan tanpa memikirkan bahayanya, materi kimia formalin biasa digunakan untuk mengawetkan ikan, ayam, mie bahkan tahu dan masih banyak kuliner lainnya yang mungkin mengandung materi karsinogenik ini. Padahal seharusnya Formaldehida atau formalin lazimnya digunakan dalam materi konstruksi ibarat kayu lapis atau tripleks, karpet dan busa. Selain itu, formalin juga biasa digunakan sebagai disinfektan ibarat pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian, serta biasa juga digunakan sebagai materi pengawet bangkai atau mayat.
Memilih jenis kuliner yang kondusif untuk dikonsumsi salah satunya ialah bahwa kuliner tersebut bebas dari materi pengawet berbahaya yang tidak direkomendasikan untuk digunakan sebagai pengawet makanan. Salah satu materi pengawet tersebut ialah yang selama ini dikenal dengan nama formalin.

Apa Itu Formalin?
Formalin ialah materi berbahaya yang tidak seharusnya masuk ke dalam badan kita melalui kuliner yang kita konsumsi setiap hari.

Formalin
Mengkonsumsi materi kuliner mengandung formalin tentu merugikan kesehatan. Mulai dari gangguan mata, kulit, jalan masuk pernapasan, paru-paru, ginjal, hati, organ reproduksi, pencernaan dan masih banyak lagi gangguan lainnya timbul kalau formalin dikonsumsi dalam jangka panjang.
Jika Anda yakin bahwa materi yang dibeli mengandung formalin, maka beberapa langkah berikut yang dikutip dari Arrahmah bersumber dari Bebeja.com  sanggup dilakukan. Insyaa Allah upaya tersebut sanggup menghilangkan atau setidaknya bisa mengeliminir atau mengurangi kadar formalin atau deformalinisasi pada kuliner dan materi lainnya dengan cara gampang dan efektif.
Karena formalin juga digunakan dalam materi konstruksi, maka formaldehida merupakan salah satu polutan yang sering ditemukan dalam ruangan. Jika kadar formalin di udara lebih dari 0,1 mg/kg dan terhisap, akan menjadikan iritasi kepala dan membran mukosa yang menimbulkan keluar air mata, pusing, tenggorokan terasa terbakar dan kegerahan.
Riset Sukesi MSi, dosen kimia dari FMIPA dari ITS Surabaya mengungkapkan bahwa:
  • Perendaman materi yang diduga mengandung formalin pada air garam selama 60 menit sanggup membuang formalin hingga 89,53%
  • Perendaman dengan air biasa 61,25%.
  • Khusus ikan segar formalin sanggup hilang mendekati 100% perendaman dalam larutan cuka 5% selama 15 menit
Cara Lebih Detailnya Sebagai Berikut:

Proses Deformalinisasi Ikan Asin
Proses deformalinisasi pada ikan asin sanggup dilakukan dengan cara merendam ikan asin tersebut dalam tiga macam larutan yang berbeda. Larutan tersebut  ialah air, air garam dan air leri. Perendaman ikan asin dalam air selama 60 menit bisa menurunkan kadar formalin hingga 61,25 persen, dengan memakai air leri sanggup menurunkan kadar formalin mencapai 66,03 persen, sedangkan pada perendaman air garam sanggup menurunkan kadar formalin hingga 89,53 persen. Ini artinya hanya dengan perlakuan dan pengetahuan yang baik sebelum dikonsumsi, kadar formalin sanggup diminimalkan.

Proses Deformalinisasi pada Tahu
Proses deformalinisasi pada tahu sanggup dilakukan melalui beberapa cara. Beberap cara yang sanggup dilakukan antara lain ialah dengan merendam tahu dalam air biasa, merendam tahu dalam air panas, merebus tahu dalam air yang mendidih, dan mengkukus tahu tersebut untuk kemudian direbus dalam air mendidih dan diikuti dengan proses penggorengan. Dari banyak sekali cara yang sanggup dilakukan, akan mendapat hasil yang berbeda-beda. Cara terbaik yang didapatkan ialah dengan merebus tahu kedalam air mendidih untuk kemudian diikuti dengan proses penggorengan.

Proses Deformalinisasi pada Mie
Proses deformalinisasi terbaik pada mie ialah dengan cara merendam mie kedalam air panas selama 30 menit, dimana akhirnya sanggup menghilangkan kadar formalin hingga mencapai 100 persen.

Proses Deformalinisasi pada Ikan Segar
Adapun pada ikan segar proses deformalinisasi sanggup dilakukan dengan merendam ikan segar kedalam larutan cuka 5 persen selama 15 menit.
Sekilas Tentang Formalin
Secara umum, materi kimia formalin biasa digunakan untuk mengawetkan ikan, ayam, mie bahkan tahu dan masih banyak kuliner lainnya yang mungkin mengandung materi karsinogenik ini. Formaldehida atau formalin lazimnya digunakan dalam materi konstruksi ibarat kayu lapis atau tripleks, karpet dan busa. Selain itu, formalin juga biasa digunakan sebagai disinfektan ibarat pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian, serta biasa juga digunakan sebagai materi pengawet bangkai atau mayat.

Karena formalin juga digunakan dalam materi konstruksi, maka formaldehida merupakan salah satu polutan yang sering ditemukan dalam ruangan. Jika kadar formalin di udara lebih dari 0,1 mg/kg dan terhisap, akan menjadikan iritasi kepala dan membran mukosa yang menimbulkan keluar air mata, pusing, tenggorokan terasa terbakar dan kegerahan.
Jika kadar paparannya dalam jumlah banyak, misal terminum atau termakan, sanggup menjadikan kematian. Formalin bersifat karsinogenik, sanggup menimbulkan kanker. Selain itu, formalin juga sanggup menimbulkan terikatnya DNA oleh protein sehingga akan mengganggu mulut genetik yang sanggup menimbulkan mutasi DNA.
Semoga bermanfaat untuk sanggup hidup lebih sehat.
Sumber arrahmah.com dan sumber lainnya.

No comments:

Post a Comment