Wednesday, July 15, 2015

Hijauan Pakan Ternak Unggul: Perbedaan Rumput Odot, Gajah Dan Rumput Raja, Jenis Apa Yang Lebih Unggul?


Ciri-ciri Rumput Odot, Gajah dan Rumput Raja, Kemampuan Produksi, Umur Panen, Kandungan Nutrisi, Palatabilitas, Keunggulan dan Kelemahannya, Bagaimana Cara Menanamnya?

Jenis-jenis rumput unggul yang bisa digunakan sebagai pakan sapi, kambing, domba, kerbau dan kuda memang banyak sekali. Hijauan pakan ternak yang berupa rumput merupakan komponen pakan yang wajib ada pada ternak ruminansia, meskipun tidak dalam wujud materi segar menyerupai silase atau juga hay atau bahkan jerami kering yang berupa jerami padi maupun jerami kangkung dan jerami kacang tanah bisa ditambahkan dalam pakan ternak sapi sebagai penyedia serat bergairah yang sangat diperlukan dalam sistem pencernaan ternak ruminansia.

Ada jenis rumput unggul yang ketika ini sedang naik daun yaitu rumput odot yang sudah mulai dikembangkan dimana-mana. Sebenarnya apa saja keunggulan rumput odot ini jikalau dibandingkan dengan rumput jenis lainnya sehingga layak dikembangkan sebagai pakan ternak yang berkualitas dari segi nutrisi dan juga gampang dikembangkan secara kuantitasnya alasannya ialah pertumbuhannya yang cepat. Rumput odot juga dikenal mempunyai palatabilitas yang sangat tinggi alasannya ialah batangnya yang lunak jikalau dibanding rumput gajah maupun rumput raja.

Agar lebih terperinci sebaiknya kita bandingkan apa saja ciri-ciri, abjad dan juga kemampuan produksi serta keunggulan dari tiga jenis rumput yang termasuk rumput unggul tersebut.

Rumput Odot / Napier Grass

Dengan keunggulan bisa dikembangkan dengan dua macam cara yaitu dengan memakai batangnya dan juga bisa memakai rumpunnya.
Rumput gajah odot atau rumput mott elephant ialah rumput tahan banting menghadapi segala kondisi. Pada demam isu panas ketika sapi atau domba membutuhkan hijauan berkualitas, rumput ini menjadi incaran para peternak. Rumput gajah odot bisa bertahan hidup di kondisi sulit air sekalipun.
Ciri-Ciri Rumput Gajah Odot:
  • Pertumbuhan cepat
  • Tumbuh berumpun dan bertunas atau rhizoma
  • Perakaran berpengaruh dan dalam
  • Daun dan batang halus tidak berbulu
  • Batang lunak gampang dimakan ternak
Rumput odot anggun diberikan untuk sapi/kambing/domba sesudah menempuh perjalanan jauh atau ternak yang mengalami dehidrasi. Rumput odot mempunyai kadar air lebih tinggi hingga diatas 80% dengan kandungan protein materi segar diatas 14%, sehingga sangat membantu untuk menghilangkan kehilangan cairan tubuh sekaligus memperlihatkan energi dan protein yang cukup untuk rekondisi, ditambah teksturnya yang empuk menciptakan ternak lahap memakan rumput tersebut. Semakin banyak makan, cairan badan makin stabil, rekondisi makin cepat.

Kandungan Nutrisi Rumput Gajah Odot:
  • Protein bergairah 14 %
  • Protein bergairah daun 14.35%
  • Protein bergairah batang 8.1 %
  • Kadar lemak bergairah daun 2.72%
  • Kadar lemak bergairah batang 0.91
  • Digestibility daun 72.68%
  • Digestibility batang 62.56%
Cara Menanam Rumput Odot :

1. Penanaman dengan stek batang
Bibit odot dari ruas/batang dipotong sepanjang 15-20 cm kemudian benamkan ke lahan bisa dengan posisi tegak lurus ataupun miring. Sebelum dilakukan penanaman sebaiknya lahan diberikan pupuk dasar yaitu pupuk sangkar baik dari kotoran sapi, kambing, ataupun ayam sekitar 7 hari sebelum penanaman. Sebaiknya lokasi lahan cukup untuk mendapatkan sinar matahari.

2. Pola Tanam
Monokultur artinya pada lahan hanya ditanami rumput gajah odot saja.
Tanaman Sela, alasannya ialah tumbuhan ini ukurannya lebih pendek rumput ini bisa ditanam sebagai tumbuhan sela dikombinasikan dengan hijauan pakan yang lain, dipematang sawah atau disela sela tumbuhan perkebunan dengan memperhatikan intensitas matahari.
Rumput ini juga bisa digunakan untuk menahan abrasi lahan dengan penanaman pada tanah.

3. Cara Penanaman
Bersihkan lahan yang akan ditanami rumput dari tumbuhan gulma dan semak belukar.
Buat gundukan tanah lebar 60-80 cm dengan tinggi 20 cm.
Tanam bbit rumput berupa stek dengan 2 ruas ditanam didalam tanah di tengah gundukan dan satu ruas diluar.
Jarak tumbuhan dalam barisan 50-75 cm, jarak tanam antar barisan 75-150 cm.

4. Pemupukan
Untuk pupuk dasar, berikan dan campur dengan pupuk sangkar dengan jumlah 3 ton/ha.
Jika ingin mempercepat pertumbuhan sanggup dilakukan pemupukan pada umur 15 hari sesudah tanam dengan pupuk urea atau dengan pupuk NPK sebanyak 60 kg / Ha.
Pupuk cair (urine ternak) sapi/kambing/kelinci fermentasi juga sanggup digunakan sebagai materi pupuk cair untuk pemupukan dengan aplikasi disemprot ke tumbuhan tanah .

5. Pemanenan
Pertama kali penanaman rumput odot bisa dipanen pada umur sekitar 60 hari.
Ciri rumput yang sudah sanggup dipanen ialah adanya ruas batang yang sudah berukuran 15 cm.
Umur panen pada demam isu penghujan 35-45 hari, pada demam isu kemarau 40-50 hari.
Potong pendek sejajar dengan tanah.
Untuk pemanenan pertama kali sebaiknya dipanen lebih dari 60 hari atau dinantikan batangnya hingga dengan 30– 40 cm.

Tingginya produktifitas ini alasannya ialah si rumput ‘tahan banting’ ini juga memeiliki banyak anakan. Awal panen jumlah anakan per rumpun kisaran 26 tunas, selanjunya sanggup mencapai lebih dari 200 tunas. Sama halnya dengan jenis rumput lain, ketika panen rumput gajah odot di umur 35 hingga 45 hari pada demam isu penghujan. “Kalau demam isu kering, panen kira-kira 40 hingga 50 hari,” kata pembudi daya rumput gajah odot di Rembang, Jawa Tengah.

Membudidaykana tumbuhan ini pun mudah. Diawalai dengan memberi pupuk dasar pada lahan yang akan ditanamai rumput gajah odot. Pemupukan sanggup dilakukan dengan pemanfaatan pupuk kandang. Per-hektar lahan hanya membutuhkan 3 ton. Selanjutnya penanaman rumput gajah odot salah satunya dengan stek bibit. Bibit sepajang 15 hingga 25 cm, sepertiga bab dalam tanah.

Jika tinggi sudah mencapai 50 hingga 100 cm, rumput gajah odot ini sanggup dipanen. Daun yang lembut, ruas batang yang cenderung empuk, menyebabkan rumput ini banyak digemari peternak sapi dan domba. Adalah Bapak Odot yang mempopulerkan salah satu rumput yang dikembangkan di Florida, Amerika Serikat untuk di budidaya di Indonesia. Dari sana lah masyarakat mengenal rumput ini dengan sebutan rumput gajah odot.

Kelebihan lain dari rumput gajah odot, mempunyai tinggi yang sesuai dengan tinggi rata-rata oorang Indonesia. Hal ini memudahkan para pembudidaya untuk memanen. Lembutnya daun dan empuknya batang, menyebabkan peternak lebih efisiesn. Tidak perlu memakai mesin pencacah untuk memotong-motong rumput ini. Terlebih, rumput gajah odot ini memeliki kandungan nutrisi yang tinggi. Protein bergairah yang terkandung di dalamnya sebesar 14 %, sangat pas untuk diberikan sebagai masakan ternak (pakan) sapi dan domba.

Rumput Raja / Kolonjono
Rumput kolonjono mempunyai nama lain Brachiaria mutica, Panicum muticum, Para grass, dan Buffalo grass. Rumput kolonjono berasal dari Afrika dan Amerika Selatan tropik, kini rumput ini tersebar sebagai masakan ternak didaerah tropik berair dan sub tropik. Rumput tumbuh paling baik pada tanah yang berair dan tahan terhadap genangan air, tetapi tumbuhnya terhambat pada demam isu kemarau. Rumput kolonjono dipergunakan sebagai rumput pecahan untuk masakan ternak, hay atau disenggut ternak dan penggembalaan harus dilakukan secara rotasi, alasannya ialah tidak taham penggembalaan berat. Rumput sanggup dipotong tiap 6-8 ahad (Reksohadiprojo, 1985).
Rumput raja yang sering juga disebut rumput kalanjana (kolonjono) berasal dari Afrikasi Selatan. Rumput ini hasil kawin silang antara rumput gajah dengan rumput pennisetum tydoides Burn. Sehingga rumput raja menyerupai dengan rumput gajah. Namun rumput raja mempunyai keunggulan yaitu gampang ditanam, sanggup tumbuh di tempat yang mempunyai ketinggian hingga 1500 meter dpl. Yang paling penting ialah produksi rumputnya lebih tinggi dibanding rumput gajah.

Klasifikasi Rumput Raja
Kingdom : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Graminales
Family : Graminaceae
Genus : Pennisetum
Species : P. purpureum

Ciri-Ciri Rumput Raja
  • Berasal dari bibit unggul
  • Tumbuh tegak dan berumpun mencapai 4 meter
  • Batang tebal dan keras serta berbulu halus
  • Produksi tinggi mencapai 40 ton rumput segar/hektar
  • Jika dipotong akan tumbuh lagi.
Cara pemotongan rumput raja hampir sama dengan rumput gajah dimana pemotongan harus menyisakan sekitar 10-15 cm dari tanah semoga rumput sanggup tumbuh kembali dari pada selang beberapa ahad sudah bisa dipotong kembali.


Manfaat rumput gajah sebagai hijauan masakan ternak mempunyai kandungan protein cukup besar dibanding rumput gajah.
Tabel Kandungan Nutrisi Rumput Raja
Nama
PK (%)
LK (%)
BETN (%)
Abu (%)
Ca (%)
P (%)
Rumput Raja
13,5
3,5
59,7
18,6
0,37
0,35

Rumput Gajah / Pennisetum purpureum
Rumput gajah ialah rumput berukuran besar bernutrisi tinggi yang biasanya digunakan sebagai pakan ternak menyerupai sapi, kambing, gajah, dll. Rumput gajah banyak dibudidayakan di Afrika alasannya ialah ketahanannya terhadap cuaca panas. (Wikipedia)
Nama latin dari rumput gajah ialah Pennisetum purpureum yang merupakan hijauan pakan ternak yang mempunyai kualitas nutrisi tinggi. Asal mulanya dari Afrika yang mempunyai iklim tropic dan tumbuh dengan baik di tempat dengan ketinggian mencapai 2000 meter dpl. Rumput gajah tergolong jenis rumput unggul alasannya ialah gampang ditanam dan tahan terhadap kekeringan, sehingga sanggup mendapatkan amanah dalam ketersediaan sumber pakan dikala demam isu kemarau.

Klasifikasi Rumput Gajah
  • Phylum : Spermatophyta
  • Sub phylum : Angiospermae
  • Class : Monocotyl
  • Ordo : Glumiflora
  • Family : Graminae
  • Sub Family : Panicoldea
  • Genus : Pennisetum
  • Spesies : P. Purpureum
Ciri-Ciri Rumput Gajah
  • Tumbuh dengan cara berumpun dengan perakaran serabut
  • Tinggi batang 3-4,5 meter tebal dan keras
  • Daun berbulu pendek dan berujung runcing
  • Panjang daun 16-90 dan lebar 8-35 cm
  • berbunga menyerupai es lilin
  • Jika dipotong sanggup tumbuh lagi
Manfaat rumput gajah yaitu sebagai hijauan pakan ternak yang disukai oleh ternak ruminansia menyerupai sapi, kerbau, dan domba. Manfaat lainnya sebagai penahan erosi.

Tabel kandungan nutrisi Rumput Gajah
Nama PK LK SK BETN Abu SK
Rumput Gajah 10,3 % 1,6 % 3,4 % 42,3 % 11,7 % 34,2 %

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Rumput_gajah
http://www.bbppkupang.info/
http://www.situs-peternakan.com

dan sumber-sumber lainnya

No comments:

Post a Comment