Wednesday, July 15, 2015

Download Mp3 Kicau Burung Bidadari Asal Halmahera


Jenis Burung Bidadari Langka Ini Suara Unik Kicauannya Yang Kencang dan Keras Bisa Anda Download Disini Dalam Format Mp3
Burung bidadari mendiami daerah hutan di Tanah Putih, Gunung Gamkonora, hutan Domato (Halmahera Barat), hutan Labi-labi di area Taman Nasional Aketajawe, hutan Lolobata (Halmahera Timur). Selain daerah tersebut, burung bidadari terkadang dapat ditemui di daerah hutan Wasiley (Halmahera Tengah), Gunung Sibela dan Pulau Bacan (Halmahera Selatan).
Tertarik untuk download Mp3 bunyi burung bidadari langka asal pulau Halmahera silahkan KLIK DISINI (link dari omkicau.com).
Masyarakat setempat menyebutnya burung weka-weka. Sedangkan literatur perburungan internasional disebut sebagai standardwing, standard-wing bird of paradise, atau wallace’s standardwing.
Menurut wikipedia, Burung Bidadari halmahera, Semioptera wallacii ialah jenis cendrawasih berukuran sedang, sekitar 28cm, berwarna cokelat-zaitun. Cendrawasih ini merupakan satu-satunya anggota genus Semioptera.
  • Nama ilmiah: Semioptera wallacii
  • Klasifikasi lebih tinggi: Semioptera
  • Tingkatan takson: Spesies
  • Spesies: S. wallacii
  • Kingdom: Animalia
  • Famili: Paradisaeidae
Makanannya terdiri atas serangga, artropoda dan buah-buahan, terutama buah tanaman matowa. Burung jantan bersifat poligami. Pada trend kawin, burung jantan akan melaksanakan tarian yang indah dan genit untuk merayu burung betina, terutama dikala pagi dan sore hari.

Si jantan akan memamerkan bulu-bulunya, dengan terbang sambil membentangkan sayapnya, serta menari dengan genitnya. Ia juga akan membuatkan bulu pelindung dadanya yang berwarna hijau, serta menjulurkan dua pasang bulu khasnya yang berwarna putih susu. Jika tertarik, burung betina akan menghampiri dan menentukan salah satu pejantan yang dinilainya paling andal dalam menari.

Pemerintah pun memasukkan burung bidadari dalam daftar jenis burung yang dilindungi menurut PP No 7 Tahun 1999 ihwal Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Menipisnya populasi burung bidadari bukan disebabkan penangkapan burung, melainkan jawaban penebangan dan penjarahan hutan di Halmahera, terutama jenis kayu matowa. Akibatnya, spesies ini bidadari kehilangan habitat dan banyak yang mati.

Persebaran, Habitat, dan Populasi. Burung Bidadari merupakan satwa endemik Maluku Utara dan menjadi jenis Cenderawasih yang tersebar di daerah paling barat. Burung ini dapat dijumpai di pulau Halmahera dan Bacan di Maluku Utara. Beberapa lokasi yang menjadi habitat burung Bidadari nan genit lagi indah ini ialah hutan Tanah Putih, gunung Gamkonora, dan hutan Domato (Halmahera Barat), hutan Labi-labi di area Taman Nasional Aketajawe dan hutan Lolobata (Halmahera Timur). Burung berjulukan lokal weak-weka ini juga ditemukan di pulau Bacan.

Populasi burung Bidadari (Semioptera wallacii) tidak diketahui dengan niscaya tetapi dipastikan telah menurun bila dibandingkan dengan tahun 1980-an karena banyaknya daerah hutan habitat burung bidadari yang mengalami deforestasi. Penurunan populasi juga diakibatkan oleh perburuan liar untuk menangkap burung Bidadari jantan yang memiliki bulu indah.

Sayangnya burung Bidadari (Semioptera wallacii) yang endemik Maluku Utara ini semakin hari semakin langka. Meskipun semakin sulit ditemukan di habitatnya, namun oleh IUCN Redlist, status konservasi burung ini masih dianggap kondusif sehingga masih diklasifikasikan sebagai Least Concern. Sedangkan oleh CITES, burung Bidadari Halmahera didaftarkan sebagai Apendiks II.Pemerintah Indonesia, meskipun tidak spesifik menyebut nama spesies burung Bidadari dalam lampiran PP No. 7 Tahun 1999, namun burung ini tetap termasuk sebagai salah satu satwa yang dilindungi. Ini karena semua anggota famili Paradisaeidae atau banyak sekali jenis Cenderawasih, merupakan satwa yang dilindungi. Populasinya di alam bebas disebutkan hanya tinggal 50 – 100 ekor.

No comments:

Post a Comment