Thursday, July 16, 2015

Potensi Tanaman Azolla Sebagai Pakan Ternak Dan Ikan

Azolla
Manfaat Tanaman Air Azolla Bisa Digunakan Sebagai Hijauan Makanan Ternak dan Pakan Ikan Budidaya Serta Bisa Digunakan Sebagai Pupuk Alami Yang Ramah Lingkungan
Berdasarkan kaji terap di lapangan, dalam keadaan segar azolla bisa diberikan untuk pakan ikan gurami, tawes, nila dan karper. Dengan pinjaman pakan berupa azolla, terbukti ikan tetap bisa tumbuh pesat. Tak kalah dengan ikan lainnya yang diberi pakan buatan berupa pelet. Di ketika harga pupuk, pakan ternak dan ikan mahal ibarat belakangan ini, tak ada salahnya bila azolla ini menjadi salah satu alternatif pilihan yang secara finansial cukup menguntungkan
Azolla merupakan salah satu trobosan gres materi pakan yang sanggup dipakai sebagai pakan alternatif bagi ternak unggas maupun ikan yang mempunyai kadar protein tinggi. Azolla disamping harganya murah, tumbuhan ini juga gampang untuk dibudidayakan dengan media airSebagai pakan ternak, kandungan gizi azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein misalnya, mencapai 31,25 persen, lemak 7,5 persen, karbohidrat 6,5 persen, gula terlarut 3,5 persen dan serat berangasan 13 persen. Sehingga memudahkan peternak untuk menyediakan pakan alternatif secara efektif dan efisien yang tentunya bertujuan meraup laba lebih dari penggunaan azolla ini. Sebagai pakan alternatif azolla mempunyai beberapa keunggulan ibarat daya hidupnya yang gampang serta kandungan protein berangasan sangat tinggi di banding dengan materi pakan alternatif yang lain.
Bila dipakai untuk pakan itik, penggunaan azolla segar yang masih muda (umur 2 - 3 minggu) dicampur dengan ransum pakan itik. Berdasarkan hasil penelitian, adonan azolla 15 persen ke dalam ransum ini, terbukti tidak kuat jelek pada itik. Maksudnya, itik tetap menyantap pakan adonan azolla ini dengan lahapnya. Produksi telur, berat telur dan konversi pakan juga tetap normal. Ini bearti penggunaan azolla bisa menekan 15 persen biaya pembelian pakan itik. Tentu saja hal ini cukup menguntungkan peternak sebab bisa mengurangi biaya pembelian pakan itik.
Azolla yaitu paku air mini ukuran 3-4 cm yang bersimbiosis dengan Cyanobacteria pemfiksasi N2. Simbiosis ini menjadikan azolla mempunyai kualitas nutrisi yang baik. Tanaman ini sudah berabad-abad dipakai di Cina dan Vietnam sebagai sumber N bagi padi sawah.
Tempat terbaik untuk budidaya yaitu KOLAM TANAH, bila tidak menggunakan kolam tanah, tambahkan tanah dalam kawasan itu (karena azolla suka media yg berlumpur), campurkan kompos/ pupuk kandang/ lumpur kurasan kolam ikan. Ketebalan media (-+)5cm sudah cukup  

Budidaya azolla tidak memerlukan sarat yang sulit, hanya membutuhkan media kolam atau wadah yang berisi air kemudian di berikan beberapa bibit dalam hitungan beberapa hari sudah tumbuh dengan baik. Di bidang aklademik, tumbuhan azolla sudah diteliti oleh salah satu dosen UMM Malang Bapak Ir. Syarifudin, Msi yang mengemukakan bahwa tumbuhan ini mempunyai beberapa keunggulan dan sanggup dipakai sebagai materi pakan alternatif ternak unggas, ruminansia maupun ikan. Selain itu azolla juga sanggup dipakai sebagai pupuk organik yang sanggup meningkatkan kesuburan tanah sehingga baik bagi tumbuhan lain.
Azolla microphilla sangat membutuhkan  sinar matahari dan kurang elok dibawah naungan yang tidak terkena sinar matahari sama sekali  tetapi  yang perlu diwaspadai yaitu sinar UV yang tinggi, bila Azolla daunnya ibarat terbakar(kecoklatan), maka sinar uv terlalu banyak(terjadi pada ketika posisi matahari akrab dengan bumi), jadi perlu diberi naungan (bisa paranet).
Suatu penelitian internasional di mana Indonesia (Batan) ikut terlibat, menghasilkan temuan bahwa Azolla yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae sanggup memfiksasi N2-udara sebanyak 70 – 90%. N2 yang ‘ditambang’ oleh Anabaena dan terakumulasi dalam sel daun Azolla ini yang dipakai sebagai sumber N bagi padi sawah. Laju pertumbuhan Azolla dalam sehari 0,355 – 0,390 gram (di laboratorium) dan 0,144 – 0,860 gram per hari (di lapang). Pada umumnya biomassa Azolla maksimum tercapai sehabis 14 –28 hari sehabis inokulasi. 

Dari hasil penelitian Batan diketahui bahwa dengan menginokulasikan 200 g Azolla segar per m2 maka sehabis 3 minggu, Azolla akan menutupi seluruh permukaan lahan kawasan Azolla ditumbuhkan. Dalam kondisi tersebut, sanggup dihasilkan 30 – 45 kg N/ha yang setara dengan 100 kg urea, yang notabene yaitu pupuk kimia !! Lapisan Azolla di atas permukaan lahan sawah sanggup menghemat penggunaan urea sebesar 50 kg urea/ha, kadangkala bila demam isu sangat baik Azolla sanggup menghemat hingga dengan 100 kg urea/ha. Azolla tumbuh dan berkembang lebih baik pada demam isu penghujan daripada demam isu kemarau.

Azolla
Meski sudah diperkenalkan dan dipopulerkan semenjak awal tahun 1990-an, ternyata belum banyak petani yang memanfaatkan tumbuhan azolla (Azolla pinnata) untuk perjuangan taninya. Padahal manfaat tumbuhan air yang satu cukup banyak. Selain bisa untuk pupuk dan media tumbuhan hias, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak dan ikan.

Di Bali, azolla biasa dan sering dijumpai terapung di perairan sawah dan kolam ikan. Karena dianggap gulma, para petani lantas menyingkirkannya. Ditumpuk dan dibuang begitu saja. Padahal, bila dimanfaatkan sebagai pupuk tumbuhan padi di sawah, azolla ini bisa menekan penggunaan pupuk urea hingga 65 Kg/ha.

Manfaat Azolla Sebagai Pengganti Urea
Pemanfaatan azolla sebagai pupuk ini memang memungkinkan. Pasalnya, bila dihitung dari berat keringnya dalam bentuk kompos (azolla kering) mengandung unsur Nitrogen (N) 3 - 5 persen, Phosphor (P) 0,5 - 0,9 persen dan Kalium (K) 2 - 4,5 persen. Sedangkan hara mikronya berupa Calsium (Ca) 0,4 - 1 persen, Magnesium (Mg) 0,5 - 0,6 persen, Ferum (Fe) 0,06 - 0,26 persen dan Mangaan (Mn) 0,11 - 0,16 persen.

Berdasarkan komposisi kimia tersebut, bila dipakai untuk pupuk mempertahankan kesuburan tanah, setiap hektar areal memerlukan azolla sejumlah 20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton berupa kompos (kadar air 15 persen) atau sekitar 1 ton dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan secara rutin setiap demam isu tanam, maka suatu ketika tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi.

Hal itu dimungkinkan, sebab pada penebaran pertama 1/4 pecahan unsur yang dikandung azolla pribadi dimanfaatkan oleh tanah. Seperempat pecahan ini, setara dengan 65 Kg pupuk Urea. Pada demam isu tanam ke-2 dan ke-3, azolla mensubstitusikan 1/4 - 1/3 takaran pemupukan.

Dibanding pupuk buatan, azolla memang lebih ramah lingkungan. Cara kerjanya juga istimewa, sebab azolla bisa mengikat Nitrogen pribadi dari udara.

Azolla Untuk media tanam
Penggunaan sebagai pupuk, selain dalam bentuk segar, bisa juga dalam bentuk kering dan kompos. Dalam bentuk kompos ini, azolla juga baik untuk media tanam aneka jenis tumbuhan hias mulai dari bonsai, suplir, kaktus hingga mawar. Untuk media tumbuhan hias, selain dipakai secara langsung, kompos azolla ini juga bisa dengan pasir dan tanah kebun dengan perbandingan 3 : 1 : 1.


Untuk menciptakan kompos azolla, caranya cukup mudah. Buat saja lubang ukuran (P x L x D) 3 x 2 x 2 meter. Kemudian azolla segar dimasukkan ke dalam lubang. Seminggu kemudian azolla dibongkar. Untuk mengurangi kadar air menjadi 15 persen, azolla yang sudah terfermentasi tersebut lantas dijemur. Setelah agak kering, gres dikemas dalam kantong plastik atau pribadi dipakai sebagai media tanam.


Pakan ternak dan ikan
Selain untuk pupuk dan media tanam, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak, khususnya itik dan bermacam-macam jenis ikan omnivora dan herbivora. Sebagai pakan ternak, kandungan gizi azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein misalnya, mencapai 31,25 persen, lemak 7,5 persen, karbohidrat 6,5 persen, gula terlarut 3,5 persen dan serat berangasan 13 persen.


Bila dipakai untuk pakan itik, penggunaan azolla segar yang masih muda (umur 2 - 3 minggu) dicampur dengan ransum pakan itik. Berdasarkan hasil penelitian, adonan azolla 15 persen ke dalam ransum ini, terbukti tidak kuat jelek pada itik. Maksudnya, itik tetap menyantap pakan adonan azolla ini dengan lahapnya. Produksi telur, berat telur dan konversi pakan juga tetap normal. Ini bearti penggunaan azolla bisa menekan 15 persen biaya pembelian pakan itik. Tentu saja hal ini cukup menguntungkan peternak sebab bisa mengurangi biaya pembelian pakan itik.

Sama ibarat untuk itik, bila akan dimanfaatkan untuk pakan ikan, azolla bisa diberikan secara pribadi dalam keadaan segar. Boleh juga dengan mengolahnya terlebih dulu menjadi tepung. Tepung azolla ini, selanjutnya dipakai sebagai materi adonan untuk menciptakan pakan buatan (pelet) untuk ikan.


Berdasarkan kaji terap di lapangan, dalam keadaan segar azolla bisa diberikan untuk pakan ikan gurami, tawes, nila dan karper. Dengan pinjaman pakan berupa azolla, terbukti ikan tetap bisa tumbuh pesat. Tak kalah dengan ikan lainnya yang diberi pakan buatan berupa pelet. Di ketika harga pupuk, pakan ternak dan ikan mahal ibarat belakangan ini, tak ada salahnya bila azolla ini menjadi salah satu alternatif pilihan yang secara finansial cukup menguntungkan


Catatan Penting Tentang Azolla
  • Semakin Dekat  Azolla Microphylla dengan media/kolam dangkal akan semakin baik sebab unsur hara terpenting bagi Azolla microphylla yaitu unsur P(hara utama tumbuhan yang penting untuk perkembangan akar,anakan, berbunga awal, dan pematangan) dan itu tidak bisa diperoleh di air. terdapat di tanah, bila terpaksa tinggi, caranya ibarat disebut diatas, pakai pupuk p(sp36), kalau kesulitan nyari sp36 pakai Multi-KP (lg nyoba) atau pupuk kandang
  • Azolla microphilla sangat membutuhkan  sinar matahari dan kurang elok dibawah naungan yang tidak terkena sinar matahari sama sekali  tetapi  yang perlu diwaspadai yaitu sinar UV yang tinggi, bila Azolla daunnya ibarat terbakar(kecoklatan), maka sinar uv terlalu banyak(terjadi pada ketika posisi matahari akrab dengan bumi), jadi perlu diberi naungan (bisa paranet)
  • Jangan menggunakan Pupuk Urea (apabila kolam sudah terisi Azolla Microphylla, AZOLLA AKAN MATI !!! Pupuk urea hanya boleh di gunakan ketika tahap awal pemupukan kolam/saat kolam belum diisi. sehabis pemupukan dengan urea, kolam dibiarkan dulu selama kira2 2 ahad atau hingga kolam tidak berbau amonia, gres bisa diisi azolla
  • Saat penggunaan pupuk sangkar pada media, PERHATIKAN BAU AIR. apabila air menjadi BAU, berarti pupUk belum terfermentasi sempurna, JANGAN DIPAKAI !! azolla bisa MATI.
  • Tempat terbaik untuk budidaya yaitu KOLAM TANAH, bila tidak menggunakan kolam tanah, tambahkan tanah dalam kawasan itu (karena azolla suka media yg berlumpur), campurkan kompos/ pupuk kandang/lumpur kurasan kolam ikan. Ketebalan media (-+)5cm sudah cukup
  • Perlakuan pertama ketika barang tiba(dari paketan) letakkan azolla microphylla ditempat teduh(dalam bak/wadah basah + pupuk kandang) selama 2 hari atau lebih, hingga Azolla microphylla terlihat segar, gres dipindah ke kawasan yang terkena matahari
  • (Pengiriman bisa menciptakan tumbuhan stress sebab air dan udara minim). Seperti Makhluk Hidup yang lain, Azolla Microphylla memerlukan Adaptasi dilingkungan yang baru, jadi jangan kaget apabila Azolla yang awalnya segar tiba2 mati(jadi coklat, daun tenggelam). jangan Putus Asa dulu, perhatikan Poin2 di atas, apabila sudah semua, coba tambahkan Pupuk SP36 / Multi-KP / Atau pupuk lain yang unsur P nya tinggi, semoga Azolla lebih kuat dan tidak terlalu STRESS (sumber:http://azollamagelang.blogspot.com)

No comments:

Post a Comment