Thursday, July 16, 2015

Tips Merawat Bajing Terbang, Binatang Jinak, Imut Dan Lucu

Mengenal Binatang Kecil Berkantung, Tupai Terbang (Sugar Glider), Bagaimana Cara Memeliharanya?
Merawat dan membiakkan sugar glider memang gampang-gampang susah. Sebab, meski memeliharanya tidak sulit, binatang ini simpel stres. Makanya, syarat pertama memelihara binatang ini yakni paling sedikit mempunyai dua ekor, semoga mereka bisa berteman. Jika dipelihara sendirian, biasanya binatang ini simpel stres.

Sugar Glider (Petaurus brevicep) atau yang lebih dikenal masyarakat dengan tupai terbang merupakan binatang kecil yang menyerupai tupai kecil tetapi mempunyai kantung menyerupai kanguru dan koala. Julukan Sugar Glider alasannya binatang kecil tersebut merupakan penggemar masakan manis dan mempunyai membran peluncur pada kakinya sehingga bisa terbang. Habitat orisinil binatang ini berada di hutan belantara sehingga sanggup ditemukan di Papua, Papua Nugini, Australia dan Tasmania. Namun sekarang penyebarannya sudah cukup luas di dunia alasannya banyak peminatnya, bahkan sudah dikembangbiakkan. Sekitar 90% Sugar Glider di dunia berasal dari Papua, Indonesia. Sebab Pemerintah Australia yang juga mempunyai Sugar Glider melarang binatang mereka diperjualbelikan ke luar negeri.
Harga binatang ini tergantung dari asalnya. Anakan hasil pembiakan dihargai hingga Rp 750.000 per ekor. Sebab, sugar glider hasil pembiakan biasanya lebih jinak sehingga memudahkan dalam proses bonding atau menjalin ikatan dengan pemiliknya. Adapun sugar glider hasil tangkapan butuh waktu usang menjinakkan, harganya antara Rp 350.000 hingga Rp 450.000.
Jenis.
Karena simpel bersahabat, berwajah imut dan lucu, simpel dibawa, perawatan simpel dan minim biaya pemeliharaan tak heran Sugar Glider sangat digemari sebagai binatang peliharaan. Adapun jenis Sugar Glider hanya dibedakan berdasar warna bulu yang dimilikinya.

Lokasi.
Lokasi ternak Sugar Glider bisa di mana saja baik dataran rendah maupun tinggi. Khusus untuk joey Sugar Glider (anakan) jagalah lingkungan sekitar supaya jangan terlalu dingin. Tentu keadaan ini bisa disiasati dengan penggunaan tisu, kapas atau pouch supaya anakan tetap hangat.

Kandang.
 Jenis sangkar yang digunakan bisa berupa sangkar hamster setinggi 40 cm yang terbuat dari jeruji besi. Siapkan kelengkapan dalam sangkar menyerupai ganjal kandang, contohnya pasir atau serbuk gergaji, pouch, hiding box dan ranting kayu. Jangan lupa siapkan daerah makan dan minum Sugar Glider. Sediakan hiding box dari materi batok kelapa atau sarang burung, sebagai daerah Sugar Glider tidur atau pouch dari materi kain, alasannya Sugar Glider terbiasa tidur di atas pohon.

Indukan.
 Sugar Glider dinyatakan cukup umur kalau umurnya sudah 10 bulan ke atas. Meski bahwasanya sudah matang/dewasa kelamin pada umur 8-9 bulan, tetapi Sugar Glider betina dilarang pribadi dikawinkan alasannya pertumbuhannya belum maksimal, simpel stress bahkan bisa memakan anaknya sendiri. Pilih indukan yang bermata jernih tidak sayu, bulu bagus, tidak ada cacat, tidak ada luka, lincah, mau makan, hidung berwarna pink (jangan yang putih pucat).

Penjodohan.
Proses penjodohan sangat simpel dilakukan. Cukup dengan menggabungkan jantan betina dalam satu kandang. Dari sana si jantan akan segera mengetahui apakah si betina sedang masa subur atau tidak. Masa subur betina berlangsung selama 20 hari. Jika si betina sedang masa subur, maka si jantan akan mencium-cium si betina, kelenjar amis betina juga akan digesek-gesek si jantan, dan barulah mereka kawin. Tanda cukup umur kelamin jantan yakni pitak (unyeng-unyeng) pada cuilan kepala. Jika si jantan ingin kawin, maka ia akan merontokkan bulunya dengan menggesek-gesek bulu hingga rontok dengan tangan yang lembap bekas liurnya.

Dari proses kawin hingga anakan lahir hanya memakan waktu sekitar 16 hari. Dalam setahun, betina Sugar Glider bisa 3 kali kawin. Dari satu ekor betina bisa melahirkan anakan 1-3 ekor sekali lahir. Anakan Sugar Glider lahir biasanya pada pagi dan siang hari. Jika mendekati waktu lahir, indukan betina biasanya akan menyendiri. Begitu anaknya keluar, maka indukan betina akan menjilati jalan keluar bayinya hingga kantung. Selanjutnya anakan akan merangkak naik menuju kantung. Ciri Sugar Glider yang telah melahirkan, yakni kantung lembap dan terdapat benjolan. Anakan Sugar Glider tersebut akan berada dalam kantung indukan selama dua bulan.

Pemberian Pakan.
Sugar Glider merupakan binatang omnivora (pemakan flora dan hewan) dan penyuka masakan manis. Jenis makanannya bisa berupa sayur, buah, bunga, nectar dan serangga (jangkrik, ulat hongkong, ulat jerman). Bisa juga berupa bubur bayi, protein booster, yoghurt, Bee Polen, kalsium, tepung serangga dan susu khusus. Makanan berupa serangga bisa disubstitusi dengan ayam rebus.

Pemeliharaan.
Ingat, jangan hanya diberi pakan saja tanpa diajak berinteraksi. Pemilik harus sering mengajaknya main dan keluar sangkar serta bertemu banyak orang, semoga ketika bertemu dengan orang lain tidak takut hingga menimbulkan bunyi mendesis (crabbing). Selain itu, Sugar Glider bisa lebih mengenal sang pemilik dengan cara dekatkan baju yang pernah digunakan semoga ia mengenali amis tubuh kita. Jika Sugar Glider sudah familiar, maka tidak akan galak dengan pemilik. Kemudian semoga pemilik nyaman dan kondusif bermain dengan Sugar Glider, sebaiknya lakukan pemotongan kuku Sugar Glider setiap dua ahad sekali. Bersihkan sangkar seminggu sekali semoga kesehatan Sugar Glider tetap terjaga dengan baik. Sugar Glider juga tidak perlu dimandikan atau dijemur di bawah sinar matahari.

Sugar Glider yang gres keluar kantung, wujudnya masih menyerupai tikus yang gres lahir, belum mempunyai bulu dan gres mempunyai corak merah hitam. Seminggu kemudian sudah tumbuh bulu halus. Setelah umur 10-12 hari pasca-keluar kantung, barulah matanya terbuka (melek). Umur tiga ahad Sugar Glider mulai berguru makan dan pada umur sebulan sudah bisa makan. Ketika umur 1,5 bulan joey sudah bisa disapih. Selang seminggu barulah siap jual.
Tips Cara Menjinakkan Sugar Glider. Sugar Glider merupakan binatang yang bersifat sosial sehingga bisa dilatih untuk dekat dengan pemiliknya. Pada hari pertama sugar glider datang di rumah, sebaiknya dibiarkan dulu selama 1-2 hari untuk mengikuti keadaan dengan lingkungan sekitarnya sehingga ia tidak merasa absurd lagi. Sugar glider juga bisa diletakkan di ruangan di mana kita bisa melaksanakan acara sehari-hari . Setelah terbiasa, kita bisa mulai mencoba untuk mengatakan ‘treat’ berupa jangkrik atau ulat. Setelah terlihat lebih hening perlahan masukkan tangan ke dalam kandang, dan masakan diletakkan di atas telapak tangan hingga SG mau menghampiri. Biasanya pada siang hari ketika tidur, SG lebih tidak aktif. Perlahan masukkan tangan dan lihat reaksi SG. Jika tidak ada reaksi mengancam, perlahan2 sentuh cuilan tubuh SG (dielus perlahan). Cara lain yakni dengan mengatakan ?kantung? untuk SG, bisa dari kaos kaki. SG sangat suka bersembunyi di dalamnya. Setelah itu kita bisa membawa SG di dalam kantong tersebut melaksanakan acara sehari2 kita. SG bisa diletakkan dalam kantong celana yang tidak terlalu ketat. Intinya dibiasakan semoga SG kenal dengan amis kita, dan pada ketika tidur itu ia merasa cukup tenang. Setelah terbiasa SG biasanya akan lebih ?jinak? dan bisa diajak bermain.
Perbedaan Sugar Glider Dengan Tupai Biasa
Hewan sugar glider dan tupai terbang merupakan jenis yang berbeda. Sekilas tampang binatang yang berjulukan latin Petaurus breviceps ini menyerupai tupai. Dengan membran kulit yang menghubungkan kaki-kakinya, banyak juga orang yang salah mengiranya sebagai tupai terbang. Membran sugar glider memang bisa digunakan untuk meluncur menyerupai layaknya tupai terbang.

Cuma, kedua binatang bahwasanya berada di dua kelas yang terpisah. Tupai terbang, dengan aneka macam jenisnya, masuk kelas binatang pengerat (rodentia). Adapun sugar glider masuk kelas binatang berkantung (marsupialia) menyerupai kanguru.

Tubuhnya kecil, hanya sekepalan tangan orang dewasa. Matanya lingkaran hitam, hidungnya lingkaran merah. Ekor sepanjang badannya. Yang lebih unik, ada membran kulit di sisi tubuhnya yang menghubungkan kaki-kakinya.

Itulah sugar glider. Saat ini, ‘si peluncur gula’ tengah menjadi binatang peliharaan eksotis yang banyak diminati orang. Tampangnya yang unyu-unyu, serta karakternya yang setia, menarik banyak orang untuk memeliharanya.

Sugar glider memang hanya bisa ditemui di Australia, Papua Nugini, dan Papua. Disebut sugar glider alasannya ia suka meluncur atau gliding dengan membran kulitnya dari satu pohon ke pohon yang lain untuk mencari masakan yang manis. Di habitat aslinya, tupai gula sangat menggemari nektar atau serbuk sari bunga serta buah-buahan. “Ia kadang juga makan serangga. Sehingga dikategorikan sebagai binatang omnivora,’ ujar July Kadewi, breeder atau pembiak sugar glider.

Merawat dan membiakkan sugar glider memang gampang-gampang susah. Sebab, meski memeliharanya tidak sulit, binatang ini simpel stres. Makanya, syarat pertama memelihara binatang ini yakni paling sedikit mempunyai dua ekor, semoga mereka bisa berteman. Jika dipelihara sendirian, biasanya binatang ini simpel stres.

Anakan Laku
Harga binatang ini tergantung dari asalnya. Anakan hasil pembiakan dihargai hingga Rp 750.000 per ekor. Sebab, sugar glider hasil pembiakan biasanya lebih jinak sehingga memudahkan dalam proses bonding atau menjalin ikatan dengan pemiliknya. Adapun sugar glider hasil tangkapan butuh waktu usang menjinakkan, harganya antara Rp 350.000 hingga Rp 450.000.

Si peluncur gula harus dibiarkan dulu dalam sangkar selama beberapa hari. Setelah terbiasa, pemilik bisa mengatakan masakan dengan tangannya. Kalau sudah terbiasa dengan amis pemilik, gres binatang menyusui ini bisa dipegang dan diangkat keluar dari sangkar untuk diajak bermain dan jalan-jalan.
Pemilik bisa memasukkan sugar glider ke kantong baju atau celana yang tidak terlalu ketat. Kalau sudah akrab, binatang ini bahkan menganggap kantong pemiliknya sebagai shelter dan sangat senang diajak jalan-jalan. “Makanya,sugar glider disebut juga pocket pets,” ungkap July.

Sugar glider cukup senang diberi sangkar hamster yang banyak tersedia. Harganya sekitar Rp 100.000-an. Cuma, pilih sangkar yang tinggi atau memanjang ke atas. Sebab, sugar glider senang memanjang dan meluncur. “Kandang sebaiknya juga dipasangi dahan atau ranting,” katanya.

Di sangkar juga harus ada sarang. Bahannya bisa dari pot keramik yang dilubangi, batok kelapa, kayu berlubang, dan pipa paralon. Sarang penting semoga binatang ini bisa beristirahat di siang hari tanpa gangguan sinar matahari. Maklum, sebagai binatang nocturnal, sugar glider aktif di malam hari.

Makanan utama sugar glider yakni buah-buahan menyerupai pisang, apel, mangga, pepaya, melon, semangka, dan lainnya. Cuma, alasannya membutuhkan protein, binatang ini juga harus diberi serangga menyerupai ulat, jangkrik, dan belalang. Di alam liar, usia si tupai gula hanya hingga 6 tahun. Jika dipelihara dengan asupan nutrisi yang tepat, “Ia bisa hidup sampai15 tahun,” ujar July.

Setelah betina berumur setahun, sugar glider bisa dikawinkan. Betina mengandung selama 15 hari–17 hari. Setelah lahir, bayi yang disebut joey akan menyusu dan hidup di kantung ibunya selama 4 bulan. Setelah itu, joey gres bisa keluar.
Dalam setahun, betina sugar glider bisa melahirkan 2 kali atau lebih, tergantung perawatan. Tiap melahirkan hanya 1 atau 2 joey yang lahir. Harga joey hasil pembiakan sekitar Rp 600.000–Rp 750.000. 

Kandang Wajib Nyaman
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memelihara sugar glider antar lain:

1. Kandang
Prinsipnya, sangkar yang digunakan semakin besar dan tinggi akan semakin manis alasannya sugar glider sangat menyukai acara memanjat dan melompat. Ukuran sangkar bisa digunakan dengan ukuran jeruji yang cukup kecil (< 1,2cm) untuk mencegah sugar glider kabur dari kandang. Di dalam sangkar sebaiknya diletakkan cabang/dahan-dahan pohon untuk sugar glider bisa memanjat dan bermain-main. Sebaiknya hindari dahan yang diambil dari tumbuhan yang menghasilkan getah alasannya bisa membahayakan kesehatan dari binatang ini. Selain itu bisa diletakkan kotak sarang untuk sugar glider bisa bersembunyi, bahannya bisa dar apa saja , antara lain pot keramik yang dilubangi, kayu berlubang, pipa paralon,dll. Selain itu sangkar bisa dilengkapi dengan mainan menyerupai ‘wheel’untuk hamster dan mainan- mainan lainnya.

Kandang bisa diletakkan di dalam maupun di luar ruangan, hanya saja hindari penempatan sangkar dalam ruang ber-ac. Jika diletakkan di dalam, sangkar harus sering dibersihkan untuk menghindari amis yang tidak yummy (biasanya dari teritorial marking jantan). Jika sangkar yang digunakan tidak terlalu besar, biarkan sugar glider untuk bermain-main di luar sangkar setiap hari selama beberapa menit (dalam hal ini sudah harus jinak dahulu) dan kalau bisa diletakkan di daerah yang cukup tiggi menyerupai di atas meja.

2. Makanan dan minuman
Sugar glider juga membutuhkan minuman. Air higienis harus disediakan sepanjang hari, bisa diletakkan dalam wadah kecil yang berat sehingga tidak simpel tumpah pada ketika sugar glider bermain2. selain itu masakan yang diberikan bisa berupa buah-buahan dan serangga. Buah yang bisa diberikan menyerupai pepaya, pisang, anggur, melon, apel, pear, dll sangat disukai oleh sugar glider. Hindari buah yang berasal dari jenis jeruk, alpukat, dan bangsa bawang-bawangan alasannya bisa membahayak kesehatan sugar glider. Selain itu bisa juga diberikan umbi-umbian menyerupai bengkoang, wortel rebus, ubi rebus. Sugar glider setiap hari membutuhkan protein dalam jumlah yang cukup besar (mencapai 40%). Oleh alasannya itu kalau mengatakan buah2an bisa diberi perhiasan berupa serangga (jangkrik, belalang) dan ulat untuk memenuhi kebutuhan proteiinnya. Jenis masakan yang diberikan sebaiknya bervariasi. Misalnya di lakukan rotasi setiap 3 hari, yaitu buah dengan serangga, sayur (wortel rebus) dengan ulat, dan cat food. Jenis ini selalu diberikan secara bergilir untuk memenuhi kebutuhannya. Jika mendapat diet yang benar sugar glider akan hidup dengan sehat. Hindari mengatakan vitamin kepada sugar glider alasannya hal ini bisa mengakibatkan sugar glider menjadi bau.

3. Menjinakkan Sugar Glider
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, SG merupakan binatang yang bersifat sosial sehingga bisa dilatih untuk dekat dengan pemiliknya. Pada hari pertama sugar glider datang di rumah, sebaiknya dibiarkan dulu selama 1-2 hari untuk mengikuti keadaan dengan lingkungan sekitarnya sehingga ia tidak merasa absurd lagi. Sugar glider juga bisa diletakkan di ruangan di mana kita bisa melaksanakan acara sehari-hari . Setelah terbiasa, kita bisa mulai mencoba untuk mengatakan ‘treat’ berupa jangkrik atau ulat. Setelah terlihat lebih hening perlahan masukkan tangan ke dalam kandang, dan masakan diletakkan di atas telapak tangan hingga SG mau menghampiri. Biasanya pada siang hari ketika tidur, SG lebih tidak aktif. Perlahan masukkan tangan dan lihat reaksi SG. Jika tidak ada reaksi mengancam, perlahan2 sentuh cuilan tubuh SG (dielus perlahan). Cara lain yakni dengan mengatakan ?kantung? untuk SG, bisa dari kaos kaki. SG sangat suka bersembunyi di dalamnya. Setelah itu kita bisa membawa SG di dalam kantong tersebut melaksanakan acara sehari2 kita. SG bisa diletakkan dalam kantong celana yang tidak terlalu ketat. Intinya dibiasakan semoga SG kenal dengan amis kita, dan pada ketika tidur itu ia merasa cukup tenang. Setelah terbiasa SG biasanya akan lebih jinak dan bisa diajak bermain.

Sumber: @jitunews http://www.jitunews.com/ dan sumber lainnya
 
Apa Itu Tupai Terbang?



Nama: Glaucomys volans
Harapan hidup: 10-12 tahun
Panjang: 20-25 cm, termasuk ekor
Berat: 56–85 gram


Terdapat banyak spesies tupai terbang, salah satu yang cukup populer yakni Southern Flying Squirrel/Glaucomys volans. Nama Glaucomys volans sendiri berasal dari bahasa Yunani ( Glauko = abu-abu, mys = tikus, volans = terbang) yang kalau diartikan yakni tikus abu-abu yang bisa terbang.

Meskipun demikian, tupai terbang bahwasanya tidak bisa terbang menyerupai burung. Hanya satu mamalia yang benar-benar sanggup terbang, yaitu kelelawar. Tupai terbang hanya bisa melayang (glide) dari satu pohon ke pohon lainnya ataupun meluncur dari pohon ke tanah tanpa harus mengalami cedera. Kemampuan melayang mereka cukup mengagumkan, pernah tercatat bisa menempuh jarak hingga 90 meter jauhnya. Tupai terbang memakai pergelangan tangan mereka sebagai kemudi, sedangkan ekor berbulu mereka digunakan untuk keseimbangan dan rem sebelum pendaratan. VIDEO : Tupai Terbang


Tupai terbang mempunyai bulu sangat tebal dengan mata gelap yang sangat besar, alasannya tupai terbang yakni binatang nokturnal (aktif ketika malam). Di cuilan sisi tubuh mereka di antara kaki depan dan kaki belakang terdapat membran tipis menyerupai kulit ditutupi bulu yang digunakan untuk melayang.

Keluarga tupai terbang mempunyai banyak jenis yang tersebar di dunia. Diketahui terdapat 15 genus tupai terbang : Aeretes, Aeromys, Belomys, Biswamoyopterus, Eoglaucomys, Eupetaurus, Glaucomys, Hylopetes, Iomys, Petaurillus, Petaurista, Petinomys, Pteromys, Pteromyscus, dan Trogopterus. Yang terbesar yakni spesies tupai terbang berbulu (Eupetaurus cinereus).
Resume Perbedaan Tupai Terbang dan Sugar Glider

Saat ini, tupai terbang dan sugar glider banyak diperdagangkan sebagai binatang peliharaan. Meskipun mempunyai tampilan fisik yang mirip: mata besar, cuilan perut berwarna putih, dan membran di sisi tubuh yang sanggup digunakan untuk melayang, tupai terbang dan sugar glider yakni berasal dari 2 subclass berbeda, mereka hanya berkerabat jauh bukan satu keluarga. Tupai terbang masuk dalam subclass binatang berplasenta, yaitu binatang yang semasa janin berkembang dalam plasenta di dalam tubuh induknya. Sedangkan sugar glider masuk dalam subclass marsupalia (hewan berkantung), sama halnya menyerupai kangguru dan koala, dimana janin dikeluarkan dari tubuh sang induk dengan ukuran sangat kecil untuk selanjutnya berkembang dan menyusui di dalam kantong induknya.


Sugar Glider
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Mamalia
Subclass: Marsupialia (hewan berkantung)
Ordo: Diprotodontia
Family: Petauridae
Genus: Petaurus
Spesies: breviceps


Tupai Terbang
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Mamalia
Subclass: Eutheria (hewan berplasenta)
Ordo: Rodentia (hewan pengerat)
Family: Sciuridae (tupai)
Subfamily: Pteromyinae (tupai terbang)
Genus: Glaucomys
Spesies: volans

Dari aneka macam sumber

No comments:

Post a Comment